Digital Printing ini lahir tercipta untuk melayani Kebutuhan Pasar Industri Percetakan yang selama ini menjadi kekurangan Mesin Cetak Offset konvensional / Sablon. Digital Printing sangat tepat untuk melayani Kebutuhan Percetakan yang semakin Variatif, Kebutuhan Percetakan yang Cepat dan Jumlah yang sesuai Keinginan. Digital Printing memiliki Kekuatan dan Pangsa Pasar tersendiri dalam Dunia Percetakan / Printting sehingga menjadi suatu Lini Bisnis Baru yang sangat disukai oleh Kebutuhan Dunia saat ini
Ukuran kertas A3 adalah 297 x 420 mm2 atau jika dikonversikan ke dalam satuan cm maka menjadi 29,7 x 42 cm2. Ukuran A3 bisa diketahui dari ukuran kertas A4 yang dikalikan 2. Artinya ukuran A3 adalah dua kali ukuran A4. Coba perhatikan gambar di bawah. Ketika kita mengetahui ukuran kertas A4 yaitu 210 x 297 mm2, maka sebenarnya kita juga bisa mengetahui ukuran kertas A3. Begitu juga sebaliknya. Maka cukup satu saja yang kita hafal yaitu kertas A3 atau A4 saja. Dari satu ukuran itu bahkan kita bisa mengetahui beberapa ukuran lain di bawahnya (A5) atau di atasnya (A2).
Sebenarnya ukuran kertas A3 yang digunakan bukanlah ukuran yang sebenarnya tetapi ukuran A3+ (baca: A3 plus). Ukurannya berarti lebih dari 297 x 420 mm2. Untuk cetak digital menggunakan mesin HP Indigo biasanya ukuran A3+ adalah 320 x 483 mm2. Sedangkan ukuran A3 plus nya mesin Konica Minolta adalah 323 x 487 mm2.
Di Indonesia sendiri beberapa pelaku bisnis Digital Print mulai bermunculan beberapa tahun belakangan, tapi tidak bisa menghentikan bisnis offset printing sendiri. Entah karena sebagian besar suplay Digital Print masih dari luar Indonesia, ataupun biaya maintenance yang cukup tinggi. Lain halnya dengan Offset Printing, mayoritas operator Mesin cetak dapat maintenance dan memperbaiki sendiri mesin cetaknya. Point yang paling utama lahirnya Digital Press belum dapat menggantikan sepenuhnya Offset Printing apalagi dalam segi harga murah dan oplah banyak, offset printing belum tergantikan tahtanya.